Pendidikan adalah salah satu parameter dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa dan menjadi faktor penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Tidak heran apabila masalah pendidikan kerap dikaji, diperhatikan, dan diprioritaskan. Dengan harapan, pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang berkompeten bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Persoalan seperti apakah di dalam pendidikan yang seharusnya perlu diperhatikan?
Lantaran adanya kemunduran ideologi kebangsaan di dalam lingkungan pendidikan, muatan materi tidak menghadirkan kesadaran diri untuk aktualisasi nilai-nilai pancasila, karena cenderung memakai metode hafalan dan lebih mengedepankan aspek kognitif dan mengabaikan aspek moral.
Maraknya kasus intoleransi dan lunturnya nasionalisme menandakan adanya permasalahan dalam penerapan nilai-nilai pancasila di kehidupan sehari-hari. Titik awal pembentukan sikap dan moral seorang anak melalui keluarga , lingkungan ,dan sekolah. Hal ini diawali dengan menanamkan nilai-nilai pancasila, dengan orang tua sebagai penanggung jawab utama.
Tantangan sebagai orang tua tentunya menjadi lebih berat di era digital ini, sebab kemudahan memperoleh informasi dan kehadiran orang tua sebagai pemberi informasi kadang terabaikan. Misalnya, anak dapat secara mandiri mencari informasi yang diperlukannya tanpa harus bertanya ke orang tua.
Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia tentu harus tertanam betul dalam hati setiap warga negara. Nilai-nilai falsafah pancasila menjadi pondasi dalam diri setiap anak agar kelak ketika anak itu dewasa memiliki karakter kebangsaan.
Memberikan pemahaman nilai-nilai pancasila tidak berarti dimulai saat di pendidikan formal. Penanaman nilai-nilai pancasila sesungguhnya dapat kita lakukan sejak anak berusia dini. Usia dini menjadi waktu yang tepat untuk memulai menanamkan nilai-nilai pancasila, mereka akan lebih mudah meniru perilaku orang-orang dewasa yang mereka lihat.
Anak usia dini dapat dikatakan sebagai tahapan awal pada perjalanan hidup manusia sebelum mencapai tahapan remaja dan dewasa. Tahapan ini merupakan pondasi awal untuk tahapan perkembangan selanjutnya. Masa usia dini adalah masa keemasan, artinya pada masa inilah otak anak harus ditanamkan pendidikan nilai-nilai pancasila yang menjadi identitas diri saat anak dewasa.
Menanamkan dan membuat anak usia dini paham akan nilai-nilai Pancasila memang bukan hal yang mudah, anak usia dini tentu belum bisa memahami Pancasila secara terperinci ,akan tetapi,mereka bisa memulai mengenal nilai Pancasila dalam aktivitas sehari-hari
Nilai-nilai Pancasila perlu diinternalisasikan, dilestarikan untuk membangkitkan spirit nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan. Hal ini tidak akan terlaksana jika sepenuhnya diserahkan pada pihak sekolah, mengingat anak menghabiskan waktunya di rumah. Sehingga diperlukan strategi yang efektif supaya penanaman nilai pancasila dapat terpatri selalu walaupun berganti era.
Editor : Akbar Trio Mashuri (Redaksi Duta Damai Jatim)
Penulis : Achmad Reza Rafsanjani (Duta Damai Jatim)