Momen sumpah pemuda ke-91 tahun ini rasanya mengukuhkan bahwa pemuda harus terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Bonus demografi yang ada di Indonesia, di mana jumlah pemuda atau generasi millenial semakin banyak dan bertambah. Tentunya dengan jumlah yang melonjak ini, pemuda bisa mengambil peran dalam pembangunan bangsa hari.
Permasalahan radikalisme dan Hoax belakangan ini banyak menghambat pembangunan bangsa. Mencoba merongrong ideologi yang sudah disepakati para Bapak Bangsa dan membuat polarisasi dalam masyarakat. Sehingga kehidupan berbangsa sedikit cedera akhir-akhir ini.
Dari Malang, sekumpulan pemuda pemudi dengan atas nama Duta Damai Jawa Timur mencoba menyikapi hal-hal yang terjadi. Kurang lebih 30 mengkampanyekan menolak paham radikalisme dan Hoax pada event Car Free Day (CFD) Kota Malang yang berada di Jalan Ijen. CFD dirasa tepat sebagai ruang publik untuk menyampaikan pendapat dan kampanye mengajak masyarakat ikut serta dalam menolak radikalisme dan hoax. Sekaligus sebagai refleksi bersama soal nilai nilai kebangsaan utamanya 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika).
Dukungan masyarakat dilihat dari banyaknya partisipasi tanda tangan dan pesan masyarakat pada banner putih yang telah disediakan. Ini sebagai simbol komitmen bersama dalam melawan radikalisme dan hoax. Ada juga penampilan akustik dengan lagu lagu kebangsaan, pembacaan puisi, serta orasi yang dilakukan Duta Damai Jawa Timur.
Kurang lebih acara berlangsung 3 jam, dari jam 7 pagi hingga jam 10. Dengan kondisi yang panas tak menyurutkan Duta Damai Jawa Timur dalam berkampanye. Harapan para Duta Damai Jawa Timur ini Momen Sumpah Pemuda sebagai titik balik masyarakat menyadari nilai-nilai kebangsaan yang dulu diperjuangkan. Utamanya pemuda juga bisa berperan aktif dengan berbagai platform media sosial untuk memerangi paham radikalisme dan hoax yang semakin menjamur.