Pemberdayaan duta damai sudah dimulai sejak 2016 oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Duta damai sampai hari ini sudah terbentuk di 13 provinsi. Mulai dari Nusa Tenggara Barat hingga Sumatra Utara.
April 2021, menjadi awal perjumpaan duta damai nasional dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakornas) setelah sekian lama tidak berjumpa secara langsung. Acara diselenggarakan selama tiga hari ke depan. Pembukaan Rakornas dilaksanakan dengan meriah sembari sarasehan dan makan malam di dekat danau toba. (5/4)
Pada malam pembukaan tersebut acara dibuka oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, M.H., sebelum menyampaikan sambutannya, Kepala BNPT menghampiri meja duta damai dari 13 provinsi.
“Kita bangga bisa kumpul bisa silaturahim. Malam ini adalah silaturahim kebangsaan. Rakornas ini merupakan empowering generasi muda. Agar duta damai dari kalangan milenial ini bisa kembali menginjeksi semangat untuk menebarkan perdamaian,” pengantar sambutan Pak Boy.
“Duta damai adalah kaum milenial. Kami bangga terhadap kerja adik-adik semua dengan segala kreativitasnya, dengan segala kearifan lokal yang dimiliki dari masing-masing provinsi mampu menampilkan kegiatan-kegiatan yg positif. Kegiatan yang kreatif dan berdampak baik untuk masyarakat.” Tambah Pak Kepala.
Pak Boy juga mengatakan bahwa gerakan duta damai secara umum menggerakkan generasi muda untuk cinta Indonesia. Sebenarnya tahun lalu ada duta damai international. Tapi karena ada pandemi, maka akan kami agendakan kembali tahun ini.
Duta damai harus mempromosikan perdamaian. Kita semua insan di dunia ini ingin damai. Tidak ada insan yang ingin konflik. Kalau ada yang konflik tentu kewarasannya dipertanyakan. Karena kita ini makhluk sosial. Apalagi di Indonesia ini sangat beragam.
“Jadi beragam sekali Indonesia ini. Keberagaman itu kekayaan sekaligus potensi yang bisa menimbulkan friksi dan konflik di tengah masyarakat. Kita bergerak untuk mencegah adanya friksi itu. Fenomena hari ini, sebagai tugas kita semua, jangan sampai transnasionalisme itu merusak nilai-nilai luhur falsafah Indonesia yang berlandaskan Pancasila.” Imbuhnya.
Terakhir, menurut Pak Boy tugas kita hari ini adalah memastikan nilai-nilai luhur Indonesia itu bisa langgeng dari masa ke masa. Generasi saya akan menjadi tua. Maka generasi muda lah yang akan melanjutkan perjuangan.
Penulis : Muiz (Duta Damai Jawa Timur)