Rabu, 18 September 2024, menjadi hari yang penting bagi Duta Damai Jawa Timur. Dalam rangkaian siaran langsung di RRI Pro 2 Surabaya pada pukul 16.00-17.00 WIB, kami berkesempatan memperkenalkan diri kepada publik serta meluncurkan aplikasi inovatif “Damai Jawa Timur” dan e-book edukatif secara gratis. Siaran ini menjadi wadah untuk menyampaikan misi perdamaian kepada masyarakat luas, terutama pendengar setia RRI Pro 2 Surabaya yang akrab disebut Pro 2.
Duta Damai Jawa Timur, mitra dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, memiliki misi utama menyebarkan narasi perdamaian dan toleransi. Sebagai agen anti-radikalisme, Duta Damai aktif dalam upaya melawan paham terorisme melalui edukasi, kampanye online, dan keterlibatan masyarakat secara langsung. Dalam siaran ini, dua perwakilan Duta Damai Jawa Timur, Alda Masyta Budianto (bidang Desain Komunikasi Visual) dan Satria Ramadhan Dimastory (koordinator bidang IT), berbagi pandangan dan informasi tentang kegiatan mereka.
Alda menjelaskan peran penting konten kreatif dalam menyebarkan pesan damai dan toleransi. Dengan menggunakan media seperti poster, video, dan infografis, Duta Damai mampu menjangkau masyarakat, khususnya anak muda. “Kami ingin menginspirasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk ikut ambil bagian dalam melawan hoax dan penyebaran paham radikal,” ujar Alda.
Sementara itu, Satria Ramadhan Dimastory menegaskan bahwa Duta Damai terbuka bagi siapa pun yang ingin berkontribusi. “Kami membuka kesempatan bagi semua pendengar setia RRI Pro 2 Surabaya untuk mengirimkan karya kreatifnya kepada kami. Karya tersebut nantinya akan kami unggah di media kami, terutama website Duta Damai,” ungkap Satria. Ia juga menambahkan bahwa setiap masyarakat, khususnya pemuda, dapat bergabung dalam workshop dan ruang diskusi yang diadakan oleh Duta Damai tanpa dipungut biaya alias gratis.
Peluncuran aplikasi “Damai Jawa Timur” dan pembagian e-book gratis ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya menjaga perdamaian dan mencegah penyebaran radikalisme.