Sebagai Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Irfan Idris mengutip kalimat bijak dari KH Imam Zarkasyi (Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor). Kalimat mutiara yang menggema di Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) merupakan kalimat yang menekankan kalau metode lebih penting daripada materi, dan guru lebih penting daripada metode.
“At-thariqah ahammu mina-l-maddah, strategi itu lebih utama dari pada materi,” kata Irfan Idris kepada semua dilegasi dari 18 provinsi Duta Damai (Kamis, 23/02/24).
Penulis buku “Deradikalisasi Dalam Sorotan” dan “Deradikalisasi: Kebijakan, Strategi dan Program Penanggulangan Terorisme” ia menambahkan, dalam hal apapun ketika materi yang ingin disampaikan sangat bagus diperlukan sebuah kreativitas dalam proses penyampain materi.
“Materinya semuanya bagus. tetapi kemasannya tidak bagus. Metode lebih penting daripada materi, dan guru lebih penting daripada metode,” tambahnya dengan semangat di Hotel Mercure Jakarta Batavia.
Sebagai Guru Besar di salah satu kampus negeri Islam di Makassar, Irfan Idris menuturkan kembali, ketika menggunakan bahasa toleransi atau kegiatan toleransi bisa dikemas dengan kata peace, peace generation, peace talks dan santri talks.
“Cara menghidangkannya harus bagus, mata tadi banyak kata-kata peace, peace generation, peace talks. santri talks.” Tuturnya.
Kerja-kerja membangun perdamaian tidak hanya bisa dilakukan sendiri, melainkan perlu adanya kolaborasi untuk menyampaikan pesan perdamaian secara masif.
Penulis: Abu Aman
Editor: Akbar Trio Mashuri