Duta Damai Jawa Timur merayaan dies natalis ke-4 melalui pertemuan daring Zoom Meeting dengan tema ‘Membangkitkan Semangat Kebangsaan di Tengah Pandemi’.
Hesti Armiwulan sebagai Ketua FKPT Jawa Timur Mengatakan, perlu adanya pengutan pemahaman menubuhkan perdamaian, nilai-nilai ke-Indonesiaan dan kebangsaan.
“Sudah 2 tahun pikiran kita tertuju kepada pandami. Tentu kita harus lebih waspada lagi dengan paham intoleransi yang marak melalui digital dan pemahaman radikal yang kemudian mengarah ke aksi teror,” Ucap wanita berkrudung abu-abu. Selasa, 27 Juli 2021.
Ia menambahkan, membangun kesadaran dan kepekaan masayarakat tidak hanya tugas pemerintah dan Duta Damai Jawa Timur, setiap individu juga turut andil menyebarkan nilai nilai kebangsaan melalui tindakan dan penyebaran di media sosial.
Muhammad Syuhada memberikan pandangan terkait isu covid-19 dapat memicu adanya paham-paham negatif yang bisa menyerang pemerintah atas ketidak berhasilan menangani pandemi.
“Hal ini dijadikan sebagai isu oleh oknum buzzer teror memanfaatkan kemarahan masayarakat kecil yang terkena dampak pandemi,” ucap Muhammad Syuhada.
Pria tersebut memberikan pesan, Dengan adanya isu seksi perlu harus diwaspadai bersama, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.mari bekerjasama untuk memerangi isu-isu begatif yang ingin melakukan makar terhadap negara.
Abdi Purmono selaku jurnalis turut mengatakan, Indonesia semua aktivitas diukur oleh agama, berbeda dengan luar negeri mengukur dengan karakter.
“Dalam kajian media bagian dari narasi keagamaan sok serius dan kontra narasi sok cerdas. Ada banyak fake akun mengadu domba info covid. Hal ini berdampak bagi pemahaman nasionalisme setiap masyarakat,” imbuhnya.
Ia memberikan pesan kepada kawan-kawan Duta Damai Jawa Timur tidak boleh menggunakan kata rasis sebagai alternatif narasi di media sosial. Membagikan pesan damai dengan cara damai agar makin damai di hati, bumi dan di msyarakat.
Redy selaku ketua Peace Leader memberikan ajakan kepada kaum millenial turut berkolaborasi mencegah intoleransi dan ekstrimisme.
“Pemuda tidak hanya main game saja, tetapi menciptaan ekonimi kreatif ditengah pandemi. Saling mendukung kesetaraan gender. Apalagi di Jawa Tmur kebudayaan sangat kental, menyebarkan isu-isu perdamaian bisa dilakukan melalui tradisi kesenian yang ada di Jawa Timur, seperti parikaan, jula-juli, dan sebagainya,” ucap Ready.
Pewarta : Akbar Trio Mashuri