Hari Bela Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember, sebagai bentuk refleksi terkait pentingnya setiap warga negara berperan dalam melakukan kerja-kerja pembelaan terhadap negaranya. Karena kita ketahui bersama Indoensia sebagai negara berkembang sangat rentan terhadap ancaman-acaman internal dan eksternal yang dapat merusak persatuan bangsa. Salah satunya adalah gerakan-gerakan radikal yang semakin berkembang, meskipun telah dilakukan berbagai upaya pencegahannya.
Menjelang peringatan Hari Bela Negara beberapa waktu lalu, tepatnya 15 Desember 2019 Trailer Film dengan Judul Damai untuk Damai (For Peace) rilis di Youtube. Meski hanya trailer, ada perspektif lain yang harus kita lihat. Dari sini kemudian muncul pertanyaan, Mengapa sampai ada film tentang perdamaian? Apakah Indonesia sedang tidak damai? Atau bahkan dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja? Film ini kemudian menjadi refleksi sendiri, nyatanya ada kegelisahan dari bangsa kita dan juga dunia terkait rendahnya tingkat perdamaian saat ini.
Salah satu dari banyak sebab rendahnya perdamaian saat ini adalah munculnya paham-paham radikal yang menjadi virus tersendiri pada ideologi bangsa. Paham radikal menjadi cikal bakal timbulnya gerakan-gerakan terorisme yang sangat meresahkan bangsa. Dari ini kemudian, penting adanya upaya-upaya untuk menangkal perkembangan paham radikal ditengah-tengah masyarakat. Salah satu upayanya adalah mengupayakan menyebar pesan-pesan damai dengan cara yang sesuai dengan profesi dan latar belakang kita. Salah satunya adalah melalui karya kreatif film For Peace ini.
Perempuan dan Bela Negara
Berdasarkan trailer film yang sudah rilis, secara garis besar film ini menceritakan tentang seorang diplomat perempuan yang berjuang untuk perdamaian dunia dan juga memegang teguh untuk membela kedaulatan negaranya. Ada amanat besar yang ingin disampaikan di sini. Pertama, kita dapat melihat bahwa dalam hal bela negara dan menjaga kedaulatan negara bukan hanya tugas aparat TNI dan POLRI saja. Akan tetapi setiap elemen warga negara memiliki kewajiban untuk bela negara. Bahkan tanpa terkecuali perempuan. Karena dalam ranah publik perempuan juga memiliki peran untuk bela negara.
Mengapa perempuan memiliki peranan penting dalam bela negara? Dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa perempuan sangat mudah terpapar paham-paham radikal sebagaimana dijelaskan di atas. Sehingga dengan mereka memiliki kesadaran penuh untuk bela negara, akan menekan timbulnya pemahaman radikal yang mengancam keutuhan bangsa.
Selain itu, perempuan yang nantinya akan berperan sebagai seorang ibu, sangat urgent memiliki kesadaran bela negara yang tinggi. Karena jika seorang perempuan terpapar paham radikal, secara otomatis ini akan memiliki dampak dan pengaruh yang lebih besar anak-anak mereka sebagai penerus bangsa juga akan berpahaman radikal. Sehingga disini pemahaman bela negara yang tinggi sangat diperlukan bagi perempuan. Tokoh perempuan yang menjadi tokoh utama dalam film ini menjadi nilai tambah tersendiri yang dapat menjadi motivasi bagi perempuan-perempuan Indonesia agar memiliki pikiran yang terbuka dan mau bergerak untuk menyuarakan perdamaian bangsa dan dunia.
Urgensi Perdamaian Bangsa dan Dunia
Perkembangan paham-paham radikal dan gerakan terorisme sangat massive menyerang persatuan bangsa saat ini. Bebagai upaya pemerintahan dan lapisan masyarakat lainnya telah dilakukan dalam upaya untuk menekan perkembangan paham-paham yang merusak perdamaian bangsa saat ini. Dari sini juga terlihat bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Banyak negara-negara diluaran sana yang masih alfa perdamaian.
Yang sedang dicari akhir-akhir ini adalah gerakan-gerakan yang menyuarakan perdamaian sejak dari akar rumput. Pesan-pesan damai perlu digaungkan sebagai upaya penangkalan untuk gerakan-gerakan yang merusak masa depan bangsa dan dunia. Upaya-upaya secara langsung maupun melalui dunia maya perlu dilakukan dengan intens sebagai bentuk ikhtiar untuk menekan perkembangan gerakan ini.
Secara langsung upaya menyuarakan perdamaian adalah dengan merawat keberagaman yang ada pada bangsa kita. Karena paham radikal muncul sebab adanya rasa ingin membuat sama semua perbedaan. Serta hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyarakan pentingnya bela negara untuk menjaga kedaulatan bangsa dari ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Dunia maya menjadi senjata paling mapuh untuk menyebarkan paham-paham radikal secara luas dan efisien. Dari sini kemudian perlu adanya gerakan untuk membuat konten kontra narasi radikal. Konten-konten yang berisi pesan-pesan perdamaian. Sehingga, masyarakat dunia maya tidak mudah terdoktrin oleh paham-paham radikal yang merusak moral dan kesatuan bangsa.
Urgensi perdamaian sangat dibutuhkan dewasa ini. Tidak hanya dalam skala nasional namun internasional. Karena gerakan-gerakan radikal telah bertransformasi menjadi gerakan massive yang mengancam perdamaian dunia. Upaya bela negara juga diperlukan untuk nantinya menciptakan negara yang berdaulat dan damai. Melalui Film For Peace ini, mengajak kita semua untuk merefleksikan diri, bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja.
Wallahu ‘Allam
Penulis: Nuril Qomariyah