Micheal H. Hart mencatat Muhammad sebagai salah satu tokoh berpengaruh di dunia. Dalam bukunya yang berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, Muhammad ditempatkan diurutan pertama. Menurut pandangan Hart Muhammad adalah tokoh penyebar agama Islam sekaligus penguasa Arab kala itu.
Tentu penilaian Hart tidak hanya berhenti di situ mengenai sosok Muhammad. Banyak hal yang digali dari sosoknya. Salah satunya adalah kepribadian. Di mana Muhaammad memiliki empat sifat mulia yang dikenal di islam; shidiq, amanah, tabligh dan fathonah.
Shidiq, berasal dari bahasa Arab yang artinya jujur. Muhammad memiliki kejujuran yang tidak bisa dielak lagi. Jujur adalah kunci dari segalanya. Kunci menjalin hubungan baik antar sesama manusia.
Apa yang bisa dipelajari dari kejujuran nabi. Bahwa jujur akan membawa kita pada keselamatan. Jujur akan menjadikan kita lebih menjadi manusia. Oleh karena itu, kejujuran ini perlu di tanamkan pada sanubari anak.
Amanah, berasal dari bahasa Arab yang artinya dapat dipercaya. Sifat Muhammad yang satu ini tidak hanya berkaitan pada urusan politik sebagai pimpinan suatu wilayah, atau negara. Amanah Nabi dalam konteks yang lebih global, konteks sosial.
Sebagai seorang manusia berbudi, sifat amanah itu juga sangat penting. Sebagaimana fenomena yang dekat dengan kita, siapa yang terbiasa berbohong atau menyampaikan sesuatu dengan tidak benar, secara terus-terusan, maka orang itu akan dikenal sebagai pembohong. Dan selamanya akan sulit untuk dipercaya banyak orang.
Tabligh, penyampai wahyu. Segala hal yang ia peroleh dari Allah, baik melalui malaikat Jibril atau lainnya, ia sampaikan kepada umatnya. Ia sampaikan sebagai kabar baik kepada umatnya. Kabar yanng menyampaikan bahwa islam adalah agama yang damai.
Fathonah, yang artinya cerdas. Nabi memiliki kepribadian yang cerdas. Cerdas dalam segala hal. Sosial, politik, pendidikan, pertanian dan lain sebagainya. Misalnya dalam hal pendidikan, banyak dari sunnah Nabi yang mewajibkan setiap orang untuk terus belajara atau menuntut ilmu. Menuntut ilmu wajib bagi setiap laki-laki dan perempuan, menuntut ilmu tak kenal waktu, menuntut ilmu sampai negeri China.
Kecerdasan nabi itu tidak sekedar mukjizat. Kecerdasan nabi diperoleh dari terpaan kehidupan yang berat. Nabi memiliki guru spiritual dan relitas yaang banyak. Mulai dari didikan keluarga hingga pelbagai persoalan sosial.
Keempat sifat nabi itu lah yang dapat menjadi refleksi bersama untuk menjadi uswah kepada anak. Suri tauladna yang baik untuk pendidikan anak. Dan melindungi anak dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti halnya paham radikalisme.
Empat sifat nabi itu bermuara dari semangat nabi atas tugas kenabian, guna menyempurnakan akhlak manusia. Menyempurnakan moral bangsa Arab. Sehingga, dengan meneladani akhlak nabi generasi muda, khususnya anak bangsa bisa membentengi diri dari akhlak tercela.
Kejujuran, amanah, penyampai pesan dan cerdas adalah sifat-sifat yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Sifat-sifat tersebut dapat membentengi anak dari bahaya laten dunia maya; hoaks, ujaran kebencian dan SARA. Jujur dalam mengungkapkan informasi, dapat dipercaya dalam menyampaikan pesan, menyampaikan kebenaran yang ada dan cerdas dalam menggunaka media sosial.
Oleh karena itu, momen kelahiran nabi Muhammad ini bisa menjadi momen untuk merefleksikan karakter diri sebagai makhluk yang bermoral. Untuk menjadi makhluk bermoral perlu adanya pendidikan karakter sejak dini. Dan empat sifat nabi tersebut bisa menkadi teladan yang baik bagi setiap anak – generasi bangsa.
Penulis: Sariyul Hikmah (Peneliti Anak dan Pendidikan Karakter- UNU Surabaya- jurusan PGSD)