Sekolah adalah institusi pendidikan yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai arena untuk membangun karakter dan moral anak didik. Dalam konteks ini, peran guru sangatlah krusial. Guru tidak hanya bertugas mengajar mata pelajaran, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan damai. Melalui berbagai pendekatan pedagogis dan interaksi interpersonal, guru dapat memainkan peran penting dalam menciptakan sekolah damai.
Pertama-tama, guru dapat menciptakan sekolah damai melalui pengajaran nilai-nilai moral dan etika. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Education and Practice (2016) menunjukkan bahwa pengajaran nilai-nilai etika dan moral di sekolah dapat mengurangi perilaku agresif dan meningkatkan perilaku pro-sosial di kalangan siswa.
Guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam kurikulum mereka, baik melalui mata pelajaran humaniora seperti PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) atau melalui aktivitas ekstrakurikuler yang berfokus pada kerja tim dan kerjasama.
Selain itu, guru dapat memainkan peran mediasi dalam konflik antar siswa. Konflik adalah bagian yang tak terhindarkan dari interaksi sosial, termasuk di sekolah. Namun, cara konflik tersebut ditangani dapat menentukan apakah lingkungan sekolah menjadi tempat yang damai atau sebaliknya.
Peran guru menjadi mediator dapat membantu siswa menemukan solusi damai untuk konflik mereka. Sebuah studi dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa intervensi mediasi oleh guru dapat mengurangi insiden kekerasan di sekolah hingga 40%.
Guru juga dapat berperan dalam menciptakan sekolah damai melalui pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. Program pengembangan keterampilan sosial dan emosional, seperti yang diuraikan oleh Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk mengelola emosi mereka, membangun hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Guru yang terlatih dalam metode ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang damai dan inklusif.
Pendekatan pedagogis yang inklusif juga merupakan kunci dalam menciptakan sekolah damai. Guru yang mengadopsi pendekatan ini memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, merasa diterima dan dihargai. Menurut UNESCO, inklusi dalam pendidikan adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi diskriminasi dan meningkatkan rasa saling menghormati di antara siswa.
Memanfaatkan teknologi perlu dilakukan oleh guru untuk menciptakan sekolah damai. Dalam era digital ini, teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung pembelajaran kolaboratif dan mengurangi ketegangan di antara siswa.
Misalnya, platform pembelajaran daring dapat digunakan untuk proyek kelompok yang melibatkan siswa dari berbagai latar belakang, sehingga mereka belajar bekerja sama dan menghargai perbedaan. Penelitian dari International Society for Technology in Education (ISTE) menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memperkuat hubungan positif di antara mereka.
Akhirnya, penting bagi guru untuk menjadi teladan bagi siswa mereka. Siswa cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, guru harus menunjukkan perilaku yang mereka harapkan dari siswa mereka, seperti rasa hormat, empati, dan kerjasama. Perilaku baik yang ditampilkan kepada siswa, akan berdampak pada mereka untuk melakukan hal yang serupa.
Secara keseluruhan, peran guru dalam menciptakan sekolah damai sangatlah penting dan multifaset. Melalui pengajaran nilai-nilai moral, mediasi konflik, pengembangan keterampilan sosial dan emosional, pendekatan pedagogis yang inklusif, pemanfaatan teknologi, dan teladan pribadi, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, damai, dan kondusif bagi semua siswa. Peran ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga membentuk generasi mendatang yang lebih baik dan lebih damai.
Penulis : Akbar Trio Mashuri (Duta Damai Jatim)
Editor : Redaksi DD Jatim