Peristiwa idul adha merupakan peristiwa bersejarah bagi umat Islam santero dunia. Selain banyak diabadikan dalam kisah-kisah yang ditulis para ulama’ terdahulu, juga tertera dalam beberapa ayat Al Qur’an seperti nama salah satu surat dalam Al-Qur’an sendiri yaitu surat Ibrahim.
Hari raya kurban secara etimologi berasal dari kata qoruba yang artinya dekat, kemudian diberi imbuhan (takdiyah) menjadi qorroba atau taqorroba yang mempunyai arti mendekatkan. Secara terminologi adalah hari rayanya orang Islam dalam rangka mengenang peristiwa penyembelihan putra Ismail AS oleh bapak nya sendiri Nabi Ismail AS, kemudian oleh Allah SWT Nabi Ismail diganti dengan domba.
Dalil dalil Al-Qur’an maupun hadits terkait penganjuran berkurban sangat banyak, diantaranya terdapat pada surat Al-Kautsar ayat ke 2 yang artinya “maka laksanakanlah sholat karena tuhanmu, dan beribadahlah untuk mendekatkan diri pada Allah”. Dalil lain terdapat dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, dari Anas Bin Malik, dia berkata: “Nabi Muhammad SAW berkurban dengan dua kambing bertanduk. Saya melihat Nabi SAW meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut Nabi SAW membaca basmalah,takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.
Momentum hari raya kurban untuk berbagi
Hari raya idul adha tahun ini akan jatuh pada 11 Agustus 2019 M / 9 Dhulhijjah 1440 H. Patut kiranya bagi para umat muslim “yang mampu” untuk berkurban dan membagikan sedikit harta mereka kepada umat muslim dan yang lain dalam bentuk daging sembelihan. Agama Islam sangat mengancam mereka yang berlebih-lebihan dan bermegah-megahan tanpa sedikitpun punya empati terhadap tetangga kanan dan kiri.
Melalui momentum hari raya kurban, kita dilatih untuk berbagi kebahagiaan kepada orang lain lewat harta berupa hewan sembelihan kurban.
Mendekatkan diri serta melatih rendah hati
Seperti paparan istilah kata qurban di atas, hari raya kurban berfungsi sebagai sarana “mendekatkan” diri kepada Allah SWT, mengingat rentetan peristiwa dari awal lahirnya Nabi Ismail AS yang memang sangat di idam-idamkan oleh kedua orang tuanya yaitu Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar.
Saking terlampau sayangnya mereka kepada putra Ismail hingga Allah SWT mengujinya dengan perintah untuk menyembelih putra Ismail. Orang tua mana yang tega menyembelih anak kandungnya sendiri kalau tidak didasari rasa Iman dan rendah hati yang tinggi.
Pemberdayaan masjid
Menurut data dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Indonesia terdapat kurang-lebih 800.000 masjid. Ini menjadi baik jikalau masyarakat menggunakan momentum kurban tahun ini untuk memberdayakan masjid. Pemberdayaan seperti apakah yang dimaksud?. Kita tahu bersama bahwa rata-rata rumah ibadah hanya sebatas digunakan buat ritual-ritual ibadah.Pemberdayaan yang dimaksudkan adalah dengan menggunakan masjid sebagai piranti menumpasan kemiskinan, meningkatkan sumber daya manusia, alat kontrol sosial dan lainya sehingga masyarakat menjadi respect dan siaga bilamana sewaktu-waktu terdapa ancaman dan rintangan yang mengancam kerukunan dan kegotong-royongan masyarakat setempat.
Penulis: Ahmad Qomaruddin