Oleh: Thareq Kemal Habibie
Seminar bela negara yang diselenggarakan pada hari Rabu, (27/10) di Universitas Brawijaya memuat info-info penting tentang pencegahan tindak terorisme dan komunisme. Pada era sekarang ini memang banyak bermunculan ideologi-ideologi baru yang merusak dasar negara kita.
Pada materi yang disampaikan oleh bapak Nisan Setiadi, S.E., M.Si. dijelaskan bahwa Visi dan Misi Presiden Joko Widodo untuk Indonesia adalah sebagai berikut. Visinya adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong. Dan tugasnya adalah sebagai berikut. Meningkatkan kualitas penduduk Indonesia; Struktur perekonomian yang produktif, adil dan kompetitif; Pembangunan yang adil dan merata; Mencapai lingkungan yang berkelanjutan; mengembangkan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; Terselenggaranya sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; Melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara; penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efisien dan terpercaya; Sinergi Pemerintah Butuh Sumber Daya Manusia Berkualitas dengan menggunakan metode.
Menurut KBBI, terorisme diartikan sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam upaya mencapai tujuan (terutama tujuan politik). Dalam Perpu dijelaskan bahwa terorisme adalah suatu perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau ketakutan yang meluas sehingga dapat menimbulkan korban jiwa secara massal dan merusak atau menghancurkan sasaran strategis penting, lingkungan hidup, ruang publik, atau lembaga internasional. Banyak faktor yang menhambat kemajuan di indonesia, contohnya adalah gangguan ideologis, politik atau keamanan.
Metode propaganda dan rekrutmen kelompok teroris menggunakan metode dan media yang berbeda-beda seperti metode offline, antara lain demonstrasi, dakwah, pernyataan, edukasi, hubungan dekat, dan media cetak. Pada saat yang sama, para penjahat menggunakan radio internet, televisi, dan telepon pintar untuk menyebarkan propaganda melalui situs web dan media sosial.
Ciri-ciri ideologi teroris antara lain adalah sikap anti konstitusi negara dan ideologi Pancasila, ideologi internasional, mempunyai tujuan ideologi dan politik, intoleransi, radikal, eksklusif, penyalahgunaan cerita keagamaan, kemanusiaan, penggunaan kekerasan ekstrim. Kita sebagai rakyat indonesia dan generasi penerus sudah semestinya untuk menjaga ideologi Pancasila dan memerangi semua hal yang hendak merusak dasar negara kita.
Sudah seharusnya sikap cinta tanah air ditanamkan sejak dini, sehingga generasi kita selanjutnya akan memiliki rasa cinta tanah air yang kuat dan itu sangatlah kita butuhkan di era yang bebas bermedia sosial seperti saat ini. Kita juga harus waspada akan ajaran-ajaran agama yang dirasa jauh dari kebaikan dan menyulitkan kita sendiri. Kemudian juga harus memiliki sikap dan filtrasi agar tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif pada media sosial seperti youtube, grub facebook, cuitan twitter dan postingan-postingan yang sifatnya memecah belah bangsa.