Kalau kata Bang Iwan, “Desa adalah kekuatan ekonomi,” maka lain dengan hal ini. Beberapa desa menjadi percontohan perdamaian, menjadi kekuatan toleransi beragama dan kebudayaan. Desa damai bukan hanya sekedar branding belaka.
Desa damai yang telah tersebar di berbagai daerah, khususnya Malang Raya; Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, menjadi daya tarik tersendiri. Desa damai memiliki kehidupan toleransi yang baik, mereka mampu hidup berdampingan dengan masyarakat yang berbeda.
Salah satu indikator desa damai ialah banyaknya umat beragama yang rukun dan dapat menangkal paham radikal-ekstrimisme. Selain itu, juga terdapat aktivitas kegamaan atau kemasyarakatan yang dilakukan. Ditambah dengan adanya potensi kerukunan yang mampu menjadi masyarakat yang mandiri dan berdaya.
Oleh karena itu, sebagai pengetahuan dan wawasan, saya sajikan lima rekomendasi desa damai di Malang Raya yang bisa Anda kunjungi.
Pertama, Desa Gunungsari. Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dideklarasikan sebagai Desa Damai oleh Wahid Foundation. Desa ini merupakan desa kedua di Kota Batu, setelah Desa Sidomulyo, yang dideklarasikan sebagai Desa Damai. Di desa ini terdapat nilai-nilai yang ditanamkan dalam proses pembinaan Desa Damai Gunungsari, salah satunya adalah nilai perdamaian. Di desa ini, terdapat peran perempuan dalam kegiatan ekstrimisme dan terorisme semakin menonjol dan menjadi terang-terangan.
Kedua, Desa Sidomulyo. Desa ini terletak di Kecamatan Sidomulyo, Kota Batu, dideklarasikan pula sebagai desa damai oleh Wahid Foundation. Di desa ini juga dibangun tugu perdamaian yang berupa sembilan nilai Gus Dur. Selain itu, juga ada patung Gus Dur dan prasasti simbol Perdamaian di Desa Sidomulyo. Desa Sidomulyo merupakan dampingan Wahid Foundation dengan memberikan pendampingan pada kelompok perempuan untuk penguatan ekonomi karena perempuan sebagai agen perdamaian.
Ketiga, Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, ditetapkan sebagai Kampung Damai. Candirenggo dipilih sebagai desa damai, karena daerah ini dikenal punya watak yang guyup. Adapun pembentukan desa damai ini merupakan ikhtiar mereka untuk membantu pemerintah.
Salah satu tujuan pembentukan desa damai di Candirenggo adalah membantu menciptakan ekonomi keluarga, dengan membentuk kelompok usaha kecil perempuan. Kemudian juga menciptakan suasana damai serta menangkal aliran radikal.
Keempat, Desa Wirotaman. Sebuah desa yang terletak di pinggir Kabupaten Malang yang menjadi area keberagaman dalam menguatkan toleransi dan perdamaian. Dari desa ini, Anda bisa belajar mengembangkan hidup rukun, guyub, dan damai. Desa yang dapat dikatakan terpencil dengan luas wilayah hanya 7,5 kilometer persegi dan jumlah penduduk 4.148 jiwa. Masyarakat di desa ini memeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu yang hidup berdampingan secara harmonis.
Di desa itu, kehidupan antarumat beragama tertata rapi melalui Lembaga Tri Kerukunan Kehidupan Agama. Tidak ada perbedaan yang menjadi perdebatan serius. Semuanya berlangsung seimbang termasuk jumlah tempat ibadah, yakni masing-masing tiga gereja, pura, dan masjid.
Pemeluk agama Islam di desa itu sekitar 2.600 orang, Kristen 638 orang, dan Hindu 254 orang. Tempat ibadah terletak berdampingan, bahkan tempat pemakaman umum pun tidak mengalami pembedaan satu sama lain. Saat perayaan hari besar keagamaan, warga lintas agama bergotong royong untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif.
Kelima, Desa Sukodadi Wagir Malang. Sebagai desa yang memiliki potensi besar dalam bidang keberagaman. Khususnya dalam bidang agama dan keyakinan. Setidaknya Desa Sukodadi mempunyai tiga agama (Islam, Hindu, Katolik), bahkan aliran kepercayaan yang telah lama hidup berdampingan.
Masyarakat juga hidup harmonis serta menjalankan peran aktif dalam pada kehidupan sehari-hari tanpa membeda-bedakan agama. Praktek ini telah berjalan puluhan tahun, sehingga ketika ada konflik yang muncul dapat segera diselesaikan secara budaya. Urusan toleransi dilakoni warga desa ini atas dasar kekeluargaan, sehingga toleransi antar warga dapat terwujud.
Di samping itu, wisata edukasi desa damai juga terdapat peran pemuda karang taruna dan ibu-ibu PKK. Pemuda karang taruna berlatih dalam pengembangan potensi, pengelolaan, pembuat paket wisata hingga penyebaranya ke media-media sosial sebagai ajang promosi. Sementara untuk ibu-ibu PKK berlatih membuat batik toleransi.
Itulah lima rekomendasi desa damai yang bisa Anda kunjungi di Malang Raya. Anda bisa belajar perdamaian dari desa dan masyarakatnya. Karena, desa adalah oase perdamaian dan kebudayaan yang arif.
Penulis: Al Muiz Liddinillah (Duta Damai Jawa Timur)
Editor: Redaksi DD