Oleh: Rahayu SJ
Gerimis yang jatuh di tanah ini, mengirim pesan ke anak negeri
Malam-malam panjang, habis untuk bermain atau belajar?
Kesempatan duduk di bangku kuliah, habis untuk menjajal pengetahuan atau sekedar menjalankan kewajiban?
Titipan menjadi sarjana digunakan untuk mengabdi atau memperkaya diri sendiri?
Gerimis yang jatuh di tanah ini, mengingatkan
Bahwa kita punya hutang banyak kepada Soekarno dan para pejuang
Kita berhutang budi pada mereka yang telah menggagas Pancasila dan seluruhnya.
Maka setelah gerimis ini usai, kita sambut anak negeri yang lebih berani, sekali lagi.
Bahwa sudah saatnya kita mengabdi untuk masa depan.
Dengan keteguhan untuk berkeyakinan kepada “Tuhan Yang Maha Esa”, menghargai dan menjunjung tinggi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, mencintai tanah air dengan mengutamakan “Persatuan Indonesia”, terus menjalankan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad dalam kebijaksanaan dan permusyawaratan” dan berani memperjuangkan “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”