Budaya Peresean, yang berasal dari pulau Lombok, Indonesia, memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan warisan budaya Sasak. Nama “Peresean” sendiri berasal dari bahasa Sasak, dengan “rese” yang berarti bermain atau melatih, dan “ese” yang mengacu pada pegulat atau peninju. Seni bela diri ini telah ada selama berabad-abad dan diwariskan secara turun temurun. Awalnya, Peresean digunakan sebagai latihan fisik dan persiapan untuk perang oleh suku Sasak di Lombok.
Dalam pertarungan Peresean, dua orang peserta menggunakan alat berupa dua batang tongkat kayu yang disebut “arek” dan “sasak.” Mereka juga mengenakan pakaian tradisional Sasak, seperti kain sarung dan ikat kepala. Pertarungan ini adalah pertunjukan seni bela diri yang menampilkan keahlian dan kekuatan fisik, dengan gerakan khas seperti tendangan, pukulan, dan tarian yang melibatkan pergerakan lambat. Selama pertarungan, musik pengiring tradisional Sasak, seperti gong, kendang, dan gendang, memberikan ritme dan suasana khas.
Peresean bukan hanya tentang pertarungan fisik semata. Seni bela diri ini juga memiliki aspek budaya dan spiritual yang kuat. Sebelum pertarungan, para pegulat sering melakukan upacara adat untuk memohon perlindungan dari roh-roh leluhur dan menghormati nenek moyang mereka. Ini mencerminkan bagaimana Peresean tidak hanya merupakan latihan fisik, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya dan kebersamaan komunitas Sasak di Lombok.
Peresean memiliki sejarah yang panjang, seni bela diri ini saat ini menghadapi tantangan dalam pelestariannya. Upaya pelestarian dan promosi telah dilakukan oleh pemerintah dan komunitas lokal untuk menjaga budaya ini tetap hidup.
Dengan nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan keunikan seni bela dirinya, Budaya Peresean tetap menjadi bagian berharga dari warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dihargai. Kebudayaan Peresean memiliki beberapa alasan mengapa bisa dianggap sebagai identitas nasional yang fundamental yang wajib dipertahankan di Indonesia:
Warisan Budaya yang Kaya
Kebudayaan Peresean adalah bagian integral dari warisan budaya Indonesia, khususnya di Pulau Lombok. Ini mencerminkan nilai-nilai sejarah, tradisi, dan kearifan lokal yang telah ada selama berabad-abad. Dengan mempertahankan dan mempromosikan Peresean, Indonesia dapat merayakan dan melestarikan kekayaan budaya yang unik.
Mewakili Keragaman Budaya
Indonesia dikenal sebagai negara dengan keragaman budaya yang luar biasa. Mempertahankan kebudayaan Peresean sebagai bagian dari identitas nasional membantu mewakili salah satu aspek keragaman ini. Hal ini penting untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan di tengah keragaman etnis, bahasa, dan budaya di Indonesia.
Pengembangan Pariwisata
Peresean juga memiliki potensi besar dalam pengembangan industri pariwisata di Lombok dan Indonesia secara keseluruhan. Sebagai daya tarik budaya yang menarik, pertunjukan Peresean dapat menarik wisatawan lokal dan internasional, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas setempat dan negara.
Pendidikan dan Pemeliharaan Nilai-nilai Tradisional
Peresean membawa dalam dirinya nilai-nilai tradisional seperti kehormatan, kerja sama, dan penghargaan terhadap leluhur. Dalam budaya yang semakin modern, mempertahankan Peresean dapat berperan sebagai alat untuk mendidik generasi muda tentang nilai-nilai ini dan membantu mereka memahami akar budaya mereka.
Identitas Nasional yang Kuat
Seni bela diri seperti Peresean bisa menjadi simbol kuat dari identitas nasional. Memiliki identitas budaya yang khas dapat membantu memperkuat rasa kebangsaan dan kebanggaan warga Indonesia terhadap negara mereka.
Penulis: Muhammad Gathan Agathon Savero
Editor : Akbar Trio Mashuri