Bogor- Rapat Koordinasi Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Duta Damai Dunia Maya, dan Gugus Tugas Pemuka Agama BNPT RI dibuka pada Selasa, 27 Desember 2022 di Markas Besar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme oleh kepala BNPT RI, Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar M.H
Acara diawali dengan pembacaan do’a, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Sambutan-sambutan. Dilanjutkan dengan Penyerahan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan Kepada Pengelola Objek Vital yang Strategis dan Fasilitas Publik di Indonesia, dan Pengukuhan Satgas Anti Teror Srikandi DWP BNPT RI.
Pada acara Puncak dilaksanakan Talk Show catatan akhir tahun “Kilas Balik tahun 2022: Kiprah BNPT dalam Pencegahan Terorisme ” yang dipandu oleh Zivilia Iskandar. pada Talk Show tersebut hadir Ketua Gugus Tugas Pemuka Agama K.H Said Aqil Siradj, Ketua FKPT Prov Jawa Tengah Prof. Dr Syamsul Ma’arif, M.Ag. dan Koordinator Duta Damai Jawa Barat, Ridwan Rustandi, M.Sos
Kepala BNPT RI BNPT RI, Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar M.H mengatakan bahwa saat ini perang Ideologi tidak kasat mata. Maka perlu adanya jejaring kerja antar teman antar lembaga untuk mencegah terjadinya gerakan intoleransi. “Dunia Maya menjadi Ruang Publik maka perlu potensi abak muda untuk mengisi media sosial dengan konten positif. Untuk itu nantinya BNPT di 2023 melebarkan sayap dengan membentuk Duta Damai Dunia Maya 5-6 Provisi di Indonesia”Tambahnya.
Ketua Gugus Tugas Pemuka Agama K.H Said Aqil Siradj mengatakan dimulai dari fitnah terhadap pemahaman dia yang benar dan yang lain salah, akan memicu terjadinya pola pikir ekstrimisme, lalu menjadi pola sikap yang Radikal dan menjadi pola tindak terorisme. “BNPT wajib melarang aliran Wahabi, Salafi, Khilafah. Usir semua yang bertentangan dengan Pancasila” tuturnya.
Ketua FKPT Prov. Jawa Tengah Prof. Dr Syamsul Ma’arif, M.Ag. menuturkan untuk merangkul mahasiswa kembali ke Ulama-ulama kita seperti halnya Ulama Nusantara K.H Hasyim Asy’ari. “Kita Harus Hidup dengan Cinta dan Kasih” ungap Ketua FKPT Jawa Tengah tersebut.
Koordinator Duta Damai Jawa Barat, Ridwan Rustandi, M.Sos mengungkapkan selama 1 dekade kita mengalami dekadensi kebudayaan. Hal ini bisa dilihat dari lalu lintas dan informasi dunia maya itu tidak semua bernilai positif. “Anak muda harus juga proaktif dengan kegiatan yang sifatnya memberdayakan masyarakat, membantu tokoh masyarakat untuk melakukan upaya baik pencegahan dan penanggulangan radikalisme”, Tutur Ridwan Rustandi.
Penulis Moh Yajid Fauzi