Malang, kelompok pemuda yang tergabung Duta Damai Jawa Timur menginisiasi dan menggandeng komunitas lain untuk suarakan toleransi, anti perundungan, dan anti kekerasan, di area CFD Jl. Ijen Kota Malang, pada 20 Nopember 2022.
Acara ini kemudian menjadi gerakan bersama yang disebut N20. N20 merupakan gerakan bersama yang diinisiasi oleh pemuda lintas iman dan lintas budaya. Gerakan ini mengajak generasi muda untuk menyuarakan keadilan dan kemanusiaan di antaranya ialah toleransi, anti perundungan, anti ekstremisme berbasis kekerasan (violent extremism), keadilan gender, dan nilai-nilai perdamaian. Mengapa N20?
Nopember menjadi bulan penting dalam merawat ingatan kita semua. Di bulan pahlawan ini ada momen penting lain di antaranya adalah hari toleransi dan anak sedunia. Mengingat hal itu, N20 penting menjadi gerakan bersama merawat keberagaman dan menggairahkan ulang semangat kebangsaan kita berdasarkan nila-nilai Pancasila.
Gerakan yang dimotori oleh Duta Damai Jatim, Gubuk Tulis, Peace Leader Indonesia, Kampus Desa Indonesia, Kalam Lazuardi, dan A7M. Gerakan ini mengajak semua pihak untuk urun rembug dan urun gerak dalam mewujudkan Indonesia ramah. Apa itu Indonesia ramah? Tentunya Indonesia yang bebas dari perundungan, intoleransi, kekerasan, ketidakadilan, dan permusuhan.
Abdik Maulana selaku Koordinator Duta Damai Jatim menjelaskan bahwa tugas pemuda dalam hal ini adalah terus menjalankan misi damai wujudkan rumah aman bersama, rumah Indonesia yang ramah untuk siapa saja.
“Gerakan N20 akan mulai bergerak pada 20 November 2022 di Malang; dengan aksi bersama, orasi, pentas seni, dan deklarasi Malang Kota Ramah,” tambahnya.
Berangkat dari Malang, misi N20 ini tidak hanya mengajak pemuda/i Malang, tapi siapa saja yang mau bergerak. Siapa saja yang merasa terpanggil kemanusiaannya. Maka, tindak lanjut dari gerakan 20 Nopember ini adalah konsolidasi bersama dalam membangun misi N20 yang besar.
Hadir juga dalam aksi dan deklarasi Malang Kota Toleran, Dr. Mohamad Mahpur. Ia menyampaikan bahwa untuk merawat Malang sebagai Kota Damai dan Ramah dibutuhkan kesadaran penuh akan toleransi dan membumihanguskan sikap lainnya seperti intolernsi, perundungan, kekerasan, dan pertikaian.
“Perdamaian akan terwujud jika kita semua berani berbeda, dan berani menerima perbedaan agama, suku, ras, dan budaya,” imbuh pria yang merupakan Ketua Prodi Psikologi Pascasarjana UIN Maulana Mail Ibrahim Malang.
Dr. Mohamad Mahpur yang juga Wakil Ketua PCNU Kota Malang berpesan kepada semua generasi muda untuk terus menyuarakan perdamaian dan toleransi.
Selain itu, Redy Saputro, koordinator Peace Leader Indonesia juga mengorasikan bahwa generasi muda harus berani, berani bersuara, di mana kasus perundungan dan kekerasan seksual semakin marak di sekolah atau kampus. Maka tugas kita adalah menolak dan melawan segala bentuk kekerasan tersebut.
Diselingi orasi ada juga pembacaan puisi dari Gubuk Tulis, akustik, dan lainnya. Beberapa peserta yang hadir ada dari mahasiswa, pelajar dari beberapa sekolah, akademisi, dan aktivis. Selain itu, para pengunjung CFD dari berbagai komunitas juga ikut berpartisipasi dalam deklarasi Malang Kota Ramah.
Guna menguatkan gerakan ini, dibutuhkan kesadaran yang tulus, keterlibatan yang menyala, dan kontribusi yang nyata, serta komitmen dan konsistensi. N20 tidak berhenti di sini, gerakan ini akan terus berjalan hingga lima tahun ke depan, sehingga parameter gerakan bisa terukur nyata. Dan tentu, dalam gerakan besar ini butuh langkah-langkah kecil, ikatan-ikatan kecil, yang kemudian menjadi langkah dan ikatan besar, kuat saling menguatkan untuk terus mewujudkan Indonesia yang ramah buat anak dan para pemuda.