Penulis : Arya Trian Hidayat.
Sesuai dengan yang tertulis dalam Alinea 4 Pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk itu, Apa saja bukti Indonesia dalam toleransi? Dilansir dari beberapa berita yang sedang viral pada saat ini, rombongan 32 biksu Thudong dari Negara Thailand sudah sampai di Jawa Tengah (27/5). Para biksu tersebut diberikan tempat istirahat oleh warga Kabupaten Tegal. Saat tiba di Tegal, 32 biksu dari Thailand terharu dan menangis dikarenakan masyarakat Tegal yang sangat baik dan ramah menyambut kedatangan 32 biksu tersebut.
Saat tiba di tempat peristirahatan, 32 biksu Thudong Thailand mendapat pelayanan pijat kaki dan mendapat kenang-kenangan lukisan. Serta masyarakat mengucapkan selamat datang dan selamat memperingati hari waisak. Selama perjalanan, para biksu mengaku mendapat pengawalan dari umat islam. Tidak hanya itu, Polisi TNI, banser serta para relawan juga turut ikut serta dalam kegiatan pengawalan ini. Ketika diwawancarai oleh beberapa wartawan, para biksu sampai tidak dapat berkata kata dan menangis melihat sambutan dan pelayanan dari masyarakat Tegal.
Ritual jalan kaki yang dilakukan 32 biksu ini dinamakan Thudong, dilansir dari Wikipedia, Thudong adalah kegiatan berjalan kaki ribuan kilometer untuk memperdalam praktik meditasi dan membantu menjalani kehidupan suci. Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memperingati hari raya waisak yang akan terjadi di bulan Juni nanti (4/6). Selain itu, Kegiatan ini juga untuk memperkenalkan budaya kepada kedua belah pihak negara. Sebelum tiba di Indonesia, para biksu sudah melintasi tiga negara yaitu Thailand, Malaysia dan Singapura. Perjalanan terakhir 32 biksu ini akan berakhir di Candi Borobudur yang berada di Magelang, Jawa Tengah untuk memperingati hari raya waisak.
Dengan adanya kejadian ini, para biksu sangat kagum dengan toleransi beragama yang ada di Indonesia. Para biksu juga berpesan agar orang luar negeri tidak takut datang ke Indonesia karena penilaian yang salah akan hal negatif. Oleh karena itu, para biksu memilih Indonesia sebagai ritual Thudong dikarenakan di Indonesia terdapat Candi Borobudur yang dari dulu sebagai ikon umat Budha sebagai tempat beribadah dan Candi Borobudur masuk ke dalam daftar tujuh keajaiban dunia versi UNESCO.
Hal ini dapat menjadi bukti bahwa Negara Indonesia sangat menjunjung tinggi toleransi dan mengamalkan Pembukaan UUD 1955 agar tidak dipandang sebelah mata. Untuk ikut menciptakan perdamaian dunia, Indonesia harus memulai dari hal kecil yaitu toleransi terhadap suku, agama dan ras yang dapat diwujudkan oleh semua kalangan dan ikut gotong royong. Maka dari itu makna perdamaian bagi setiap agama berbeda beda termasuk Budha yaitu perdamaian dimulai dari masing-masing umat beragama dan manusia menyamaratakan derajatnya masing-masing. Dengan menyampaikan perdamaian melalui media sosial baik dalam bentuk tulisan atau videografi akan sangat membantu dalam kegiatan toleransi. Semoga kejadian ini dapat dicontoh bagi para pemuda sebagai penerus bangsa dan sebagai langkah awal untuk melakukan reformasi ideologi serta kedamaian bangsa.