• Email: [email protected]
Saturday, April 1, 2023
No Result
View All Result
Duta Damai Jawa Timur
  • HOME
  • PROFIL
  • WARTA
  • URUN IDE
  • BERCERITA
  • SAJAK
  • KONTEN KREATIF
  • KONTRIBUSI
  • GALERI
  • HOME
  • PROFIL
  • WARTA
  • URUN IDE
  • BERCERITA
  • SAJAK
  • KONTEN KREATIF
  • KONTRIBUSI
  • GALERI
No Result
View All Result
Duta Damai Jawa Timur
No Result
View All Result

Intoleransi: Awal Terbentuknya Radikalisme dan Terorisme

by Duta Damai Jawa Timur
27/01/2023
in Urun Ide
0
Intoleransi: Awal Terbentuknya Radikalisme dan Terorisme

Sumber: sutterstok.com (1348333637)

Oleh : Monica Maulidia Dwi Yulianty

Intoleransi adalah kata yang memiliki makna negatif dan merupakan lawan dari kata toleransi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti intoleransi adalah ketiadaan tenggang rasa. Dengan kata lain, intoleransi merupakan sikap abai atau rasa ketidakpedulian terhadap eksistensi orang lain.

Intoleransi merupakan awal terbentuknya radikalisme, lalu menjadi ekstrimisme, hingga menjadi bentuk terorisme. Artinya, intoleransi adalah benih dari radikalisme dan terorisme. Terminologi radikalisme memang beragam, tetapi secara essensial terdapat pertentangan yang tajam antara nilai-nilai yang diperjuangkan oleh kelompok tertentu di suatu pihak dengan tatanan nilai yang berlaku saat itu. Sehingga agama seringkali digunakan sebagai alasan dalam setiap tindakan. Tindakan radikalisme bukanlah kesalahan ajaran tertentu namun pemahaman yang keliru terhadap agama yang dianutnya.

Intoleransi, radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme merupakan musuh bangsa Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi dan konsensus dasar negara. Meningkatnya perilaku provokatif yang dilakukan oleh kelompok tertentu dapat mengganggu ketertiban umum dan memecah belah persatuan dan kesatuan negara. Intoleransi dan radikalisme berskala besar mengakibatkan ujaran kebencian, jika tidak segera dihentikan akan berakhir dengan merusak stabilitas politik dan keamanan nasional.

Seperti beberapa waktu yang lalu, Indonesia digemparkan oleh berita dari aksi intoleransi yang dilakukan oleh segelintir warga di pengungsian korban gempa Cianjur. Salah seorang warga melepas label pemberi bantuan yang menempel pada tenda untuk warga. Menurut berita yang dilansir, label tersebut berisi identitas umat beragama non-islam. Aksi ini membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyesali perbuatan warga tersebut. Beliau mengatakan bahwa sila ke-2 Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab harus dijunjung dengan baik dan dipraktekkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan apapun. Walaupun tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan.

Maka dari itu, upaya dalam mencegah dan merespon intoleransi dan radikalisme di Indonesia membutuhkan kerja sama dari semua pihak, kerja sama pemerintah, organisasi masyarakat, dan seluruh komponen masyarakat. Antisipasi terhadap aksi intoleransi, radikalisme, dan terorisme harus dimulai sedini mungkin dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi. Meningkatkan rasa nasionalisme dengan memberikan penyuluhan tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Saat ini masyarakat Indonesia membutuhkan persatuan, persaudaraan dan kerja sama untuk menata kembali kehidupan pasca pandemi Covid-19 dan bencana yang terjadi di beberapa daerah yang sedang mengalami musibah. Oleh karena itu, kebhinnekaan dan toleransi yang ada sangat penting untuk dijaga agar tidak berkembang biak menjadi intoleransi dan radikalisme.

Post Views: 177

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
Tags: Duta Damai JatimIndonesiaintoleransiPerdamaianradikalismeterorisme
Previous Post

Indonesia dan Islam: Sebuah Makna Kemaslahatan

Next Post

Quraish Shihab dan Pandangan Politik Kemaslahatan

Next Post
Quraish Shihab dan Pandangan Politik Kemaslahatan

Quraish Shihab dan Pandangan Politik Kemaslahatan

Tinggalkan Komentar Cancel reply

Berlangganan Artikel Terbaru

Haay Sobat Damai..
Hayuk berlangganan di Duta Damai Jatim, agar selalu dapat update setiap kali ada artikel baru, GRATIS..!

Baca Artikel Menarik Lainnya

Melatih Membedakan Private Life vs Close Friend di Bulan Ramadan
Urun Ide

Melatih Membedakan Private Life vs Close Friend di Bulan Ramadan

by Duta Damai Jawa Timur
27/03/2023
0

Masyarakat sempat digegerkan oleh aktivitas "Over Sharing" dalam sebuah tindak kekerasan yang akhirnya menerobos jeruji tahanan hingga pada "Over Flexing"...

Read more
Toleransi itu Masalah Selera

Toleransi itu Masalah Selera

21/03/2023
IN THE NAME OF GOD : A HOLY BETRAYAL MENAMPAKKAN CONTOH SEKTE AGAMA YANG MELAKUKAN KEKERASAN SEKSUAL

IN THE NAME OF GOD : A HOLY BETRAYAL MENAMPAKKAN CONTOH SEKTE AGAMA YANG MELAKUKAN KEKERASAN SEKSUAL

19/03/2023
Penting Gak Sih Membangun Ruang Aman di Sekolah?

Penting Gak Sih Membangun Ruang Aman di Sekolah?

08/03/2023
Quraish Shihab dan Pandangan Politik Kemaslahatan

Quraish Shihab dan Pandangan Politik Kemaslahatan

09/02/2023
Facebook Twitter Instagram TikTok Youtube

 

DUTA DAMAI JAWA TIMUR

Duta Damai Regional Jawa Timur dibentuk dan dikukuhkan pada 27 Juli 2017 dan kemudian melakukan regenerasi pada 07-10 September 2020, guna menyebarkan konten-konten positif dan sebagai cara kontra narasi negatif di dunia maya. Serta untuk mencegah penyebaran konten-konten yang mengandung radikalisme dan terorisme serta informasi atau berita palsu (hoaks).

 

HUBUNGI KAMI

Sekretariat: Jl. Kumis Kucing no.19, Rt04/Rw02, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia

Kodepos: 65141

Email: [email protected]

Phone: 0856 5515 0207

© 2022 Duta Damai Jawa Timur - Berani Damai Saatnya Beraksi!

No Result
View All Result
  • HOME
  • PROFIL
  • WARTA
  • URUN IDE
  • BERCERITA
  • SAJAK
  • KONTEN KREATIF
  • KONTRIBUSI
  • GALERI

© 2022 Duta Damai Jawa Timur - Berani Damai Saatnya Beraksi!