Tahun demi tahun telah terlewati, semakin sadar untuk menyebarkan narasi toleran atau perdamaian tidak cukup dilakukan sendiri. Dengan asas itu, lahirlah beberapa regional duta damai dan duta damai santri di beberapa provinsi di Indonesia untuk mendukung langkah baik menyebarkan konten positif di wilayah masing-masing.
Masuk tahun ke-7 Duta Damai BNPT RI memberikan narasi alternatif sebagai bentuk respon aksi teror yang menyebar sangat masif di media online dan offline. Duta Damai sudah lebih dari ribuan konten yang telah dibuat di media sosial, melakukan ratusan aksi nyata, dan ratusan kolaborasi di dalam isu toleransi dan terorisme.
Setelah mengikuti rangkaian Rakornas ke-7 BNPT RI di Prigen, Pasuruan. Penulis menamai kegiatan ini dengan sebutan, Alstroemeria. Salah satu jenis bunga yang melambangkan kebahagiaan dan persahabat. Kumpulnya seluruh regional di dalam satu kegiatan mempererat hubungan dan aksi yang solid guna menumbuhkan semangat mencegah aksi kekerasan dan terorisme.
Mengingat perkataan Habib Ja’far yang datang secara langsung mengisi kegiatan Rakornas, bahwa pemuda di Indonesia berjumlah 60% begitu besar dan memiliki potensi yang besar untuk dapat diterima kalau duta damai yang menyampaikan pesan damainya.
Perkataan tersebut memberikan renungan dan kembali meninjau kegiatan yang sudah pernah dilakukan. Memang benar, menyampaikan sesuatu yang baru (mengikuti trend) akan dapat diterima oleh anak-anak muda jaman sekarang.
Setiap anak muda memiliki pandangan yang berbeda. Kegiatan Rakornas menghadirkan banyak perspektif mengenai konten, kegiatan, dan cara untuk menyebarkan narasi-narasi damai yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Ternyata, mereka memberikan pandangan untuk meninjau dari kondisi yang ada di wilayah masing-masing, sehingga aksi yang sama tetapi pengemasannya yang berbeda.
Beberapa peserta nyeletuk, “Ternyata, jalan kita masih sangat jauh. Melihat pemaparan dari Bapak Rycko (Kepala BNPT RI) menggambarkan kondisi terorisme dan kekerasan di Indonesia masih masif terjadi.”
Munculah pertanyaan dari penulis, “Apakah benar kalau perjuangan yang dilakukan ini sia-sia?”
Tidak lama kemudian Bapak Rycko memaparkan hasil indeks penelitian yang bersumber dari (Setara Institute) tentang aksi teror di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan, turun hingga 89% dari tahun 2016 – 2023.
Penurunan aksi teror di Indonesia patut untuk disyukuri. Namun, masih banyak yang harus diperhatikan secara khusus teruntuk kelompok yang rentan terkena paham terorisme diantaranya (perempuan, remaja, dan anak).
Duta Damai dan Duta Damai Santri memiliki tanggung jawab yang ekstra tatkala membuat konten visual, audio, dan audio visual dengan merencanakan strategi untuk menyasar kelompok rentan, begitupun kegiatan secara offline. Membangun pondasi yang kuat akan menjadi benteng diri dan memfilter nilai-nilai yang masuk untuk dijadikan rujukan perilaku sehari-hari.
Penulis : Akbar Trio Mashuri (Duta Damai Jawa Timur)
Editor : Redaksi Duta Damai Jawa Timur